Tuesday, September 18, 2012

LATAR BELAKANG PEMBENTUKAN FORUM SILATURAKHMI ANTAR MASJID-MASJID KOMPLEKS DEPLU DAN SEKITARNYA (FORSIM)

A. LATAR BELAKANG

    Berawal dari  ide / gagasan Bapak Haji Amirudin Noor (Mantan Duta Besar RI), Ketua Dewan Pembina Yayasan Roudathul Jannah, yang menyampaikan ide / gagasan-nya untuk diselenggarakannya pentas seni dan kreasi budaya dalam bentuk Drama / Theater yang bernuansa Islami bagi Anak-anak Remaja Islam di lingkungan masjid-masjid di kompleks DEPLU dan sekitarnya dengan Judul “Kemenangan”.

    Ide / gagasan Bapak Haji Amirudin Noor ini disampaikan pada rapat awal sebelum terbentuknya FORSIM yaitu pada bulan September 2012 bertempat di Masjid Roudhatul Jannah.

    Dalam rangka realisasi terbentuknya FORSIM, Sdr. Karnadi Kasan Sardji (dari Masjid Al Muhajirin) menginventarisasi dan membuat denah mengenai masjid-masjid dan mushala-mushala yang berdekatan dengan masjid kompleks DEPLU antara lain masjid Al Ikhwan, An Ni’mah, Al Hidayah, Al Muhajirin, Roudhatul Jannah, Nurul Iman, Nurul Fallah, Nurul Ikhlas, Al Abror, Baiturohim, Al Barokah, Al Ikhlas (Blok EFGH), Al Ikhlas (Gang Pandawa), dan mushala Al Majid. Daftar inventarisasi dan denah masjid/mushala tersebut selanjutnya disampaikan  kepada Bapak Haji Imam Nurjanto (Roudhatul Jannah), Haji Hisyam Pribadi (Roudhatul Jannah), Haji Radjudin (Roudhatul Jannah), Haji Suparlan (Roudhatul Jannah), dan Haji Suhadi Salam (Al Ikhwan). Mereka sepaham dan sepakat untuk  merealisasi terbentuknya FORSIM.

    Menurut Bapak Haji Imam Nurjanto  (Roudhatul Jannah) bahwa FORSIM yang akan dibentuk itu cukuplah sementara hanya 5 masjid saja sebagai pionirnya, yang lain menyusul atau dimasukan kedalam FORSIM setelah organisasi FORSIM itu terbentuk.

Ide / Gagasan ini selanjutnya dituangkan dalam bentuk kepanitiaan dibawah naungan Forum Silaturakhmi Antar Masjid-Masjid Kompleks Deplu dan Sekitarnya (FORSIM) yang terdiri dari masjid Al Ikhwan DEPLU Pondok Aren, masjid An Nikmah DEPLU 74, masjid Nurul Hidayah DEPLU Transit – Kreo, masjid Al Muhajirin DEPLU Cipadu Jaya-Jurangmangu Timur, dan masjid Roudathul Jannah. FORSIM dibentuk pada tanggal 24 Oktober 2011 bertempat di masjid Roudathul Jannah dihadiri oleh DKM-DKM ke lima masjid tersebut.

Dalam rangka menyambut Tahun Baru 1433 Hijriah, maka FORSIM akan menyelenggarakan suatu Event yang dapat dijadikan sebagai “milestone” bagi Pengurus DKM Masjid-Masjid di Kompleks Deplu dan Sekitarnya yaitu gagasan untuk menampilkan drama / theater remaja.  

Ide/Gagasan ini bermula dari rasa keprihatinan Bapak Amiruddin Noor atas kurangnya kreatifitas Anak-anak Remaja Islam khususnya di lingkungan kompleks Deplu dan sekitarnya dalam menampilkan potensi dan kreasinya bagi pengembangan kebudayaan Islam ditengah-tengah masyarakat Islam yang dipengaruhi dengan tantangan global.

Sesuai keputusan rapat pada forum tersebut, kegiatan  drama / theater Kafilah ini ditawarkan kepada Anak-anak Remaja di Kompleks-kompleks DEPLU seperti DEPLU Pondok Aren, DEPLU 74, DEPLU Transit – Kreo, DEPLU Cipadu Jaya-Jurangmangu Timur, dan Masjid Roudathul Jannah, namun kurang mendapat tanggapan dari Anak-anak Remaja kompleks Deplu.

Keprihatinan ini disampaikan Ketua-ketua Kompleks dan  Ketua-ketua DKM pada forum rapat FORSIM bulan Nopember 2011, sehingga  Panitia  memutuskan untuk menghubungi Sekolah SMU Cenderawasih yang berada di kompleks DEPLU 74.

 
    Dari pertemuan Panitia dengan Kepala Sekolah SMU Cenderawasih
    tersebut, ide / gagasan pementasan drama / theater mendapat sambutan
    kongkrit, sehingga Drama / Theater tersebut terealisasi dan akan dipentaskan
    oleh anak-anak SMU Cenderawasih. Selama latihan anak-anak SMU
    Cenderawasih tersebut diasuh dibawah bimbingan Ibu Anie Mulyati (Guru
    Bahasa Indonesia), dan dukungan moral dari Kepala Sekolah SMU
    Cenderawasih Bapak Haji Abdul Latif Gani.

Pentas drama / theater dengan judul “Kemenangan” akhirnya dapat dipentaskan di Masjid Roudathul Jannah pada tanggal 5 Pebruari 2012 dengan tema : “Menyambut Semarak Tahun Baru Hijrah 1433H dan sekaligus Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW”. Acara tersebut dihadiri oleh para Jamaah dari ke lima masjid, serta dihadiri juga oleh Bapak Haji Maftuh Basyuni (mantan Duta Besar RI), Rektor Universitas Atthahiriyah Jakarta.
 
Kegiatan Semarak Tahun Baru Hijrah 1433H dan  Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan FORSIM tersebut, adalah untuk yang pertama kalinya diselenggarakan.  Selain pementasan drama / theater, Panitia juga menampilkan beberapa kegiatan lainnya seperti pementasan tari “saman”, pementasan “marawis”, dan pertandingan / lomba mewarnai kaligrafi.

Harapan ke depan :

    1. Kegiatan Semarak Tahun Hijrah dan Peringatan Maulid Nabi Muhammad
        SAW seperti ini  dapat diselenggarakan  setiap tahunnya secara bergiliran /
        bergantian di ke lima masjid tersebut.  

2. Terbentuknya beberapa kegiatan dalam forum silaturakhmi dan komunikasi antar ke lima masjid dan dapat diaplikasikan secara berkala / periodik. 

3. FORSIM akan mengupayakan agar masjid-masjid atau mushala-mushala yang berdekatan dengan Kompleks Deplu dapat juga dimasukkan ke dalam FORSIM antara lain :

a. Masjid Baiturohim, Jalan Ujan Naim (belakang Kompleks Deplu Cipadu Jaya – Jurangmangu Timur)
    b. Masjid di Kompleks PLN
    c. Masjid Al Manar (belakang Kompleks Deplu 74)
    d. Mushala Al Ikhlas (di Kompleks Deplu Cipadu Jaya – Jurangmangu
        (Timur)
e. Mushala Al Ikhlas (di bawah tegangan depan Kompleks Deplu Cipadu Jaya – Jurangmangu Timur)
f. Mushala Nurul Hidayah, Jalan Haji Lamin(di Kompleks Deplu Cipadu Jaya – Jurangmangu Timur)
g. Mushala Al Barokah di kompleks Deplu 76

 
B. NAMA ORGANISASI DAN KEGIATAN
    Nama organisasi ini adalah “FORUM SILATURAKHMI ANTAR MASJID-MASJID
    KOMPLEKS DEPLU DAN SEKITARNYA (FORSIM)”.

Kegiatan FORSIM antara lain Pendidikan, Dakwah, Kajian, Usaha Ekonomi, Sosial, Kemasyarakatan, Pembinaan Muallaf, Kesehatan Lingkungan, Seni Budaya, Kepemudaan dan Remaja, Pemberdayaan Perempuan, Humas dan Publikasi.


C. MAKSUD DAN TUJUAN

1. Terwujudnya ukhuwah Islamiyah diantara insan-insan yang peduli masjid di lingkungan kelima masjid. 

2. Terjalinnya silaturakhmi dan komunikasi antar pengurus masjid/DKM dan memajukan kegiatan masjid sehingga peranan dan fungsi masjid akan lebih optimal. 

3. Terselenggaranya kegiatan masjid sebagai wadah pendidikan, dakwah, kajian, usaha ekonomi, sosial, kemasyarakatan, pembinaan muallaf, penyelenggaraan kesehatan lingkungan, seni budaya, kepemudaan dan remaja, pemberdayaan perempuan, humas dan publikasi.
 

D. STRUKTUR ORGANISASI FORSIM  

Struktur Organisasi FORSIM disusun dalam upaya mencapai Ukhuwah Islamiyah dan Syiar Islam untuk memakmurkan kegiatan masjid sebagai berikut :

1. Dewan Pembina dan Penasehat
      2. Ketua, Sekretaris, dan Bendahara
      3. Bidang-bidang yaitu : 

    a. Bidang Pendidikan, Dakwah, dan Kajian,
    b. Bidang Penyelenggaraan Hari-hari Besar Islam
    c.  Bidang Seni Budaya, Kepemudaan dan Remaja
    d. Bidang Pemberdayaan Perempuan,
    e. Bidang Sosial, Kemasyarakatan, dan Pembinaan Muallaf,
    f.  Bidang Kesehatan dan Lingkungan,
    g. Bidang Usaha dan Ekonomi,
    h. Bidang Humas dan Publikasi.

 
E. PERSONAL DALAM ORGANISASI FORSIM 

Personal yang duduk dalam organisasi FORSIM adalah Pengurus Masjid / Pengurus Yayasan atau orang-orang yang peduli pada kegiatan-kegiatan untuk memakmurkan kegiatan masjid.
 

F.  SUSUNAN PERSONAL DALAM ORGANISASI FORSIM 

    Susunan personal dalam Organisasi FORSIM akan disusun/ ditentukan dalam rapat FORSIM.
 

G. PROGRAM DAN KEGIATAN FORSIM 

    Program dan kegiatan FORSIM disusun berdasarkan program dan kegiatan tahunan masing-masing masjid yang disinergikan ke dalam program dan kegiatan FORSIM. 

    Program dan kegiatan FORSIM meliputi :

    1. Kegiatan Prioritas

    2. Kegiatan Penunjang

    3. Kegiatan Pelengkap
 

H. RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) 

    Untuk mendukung kegiatan-kegiatan FORSIM diperlukan adanya biaya-biaya atau pengeluaran yang donasinya ditanggung bersama oleh ke lima masjid atau ada donatur lainnya.
 

I.  SUMBER BIAYA / DANA 

    1. Kas masjid / DKM dari ke lima masjid.
    2. Donatur dari instansi/lembaga pemerintah atau
        lembaga keuangan.
    3. Donatur swasta, pemilik toko, pedagang-pedagang
        di Kompleks Deplu dan sekitarnya.
    4. Donatur Pribadi / per-seorangan.


J.  PENUTUP 

    Demikian Proposal ini dibuat sebagai acuan dalam pembentukan FORSIM dalam upaya memakmuran kegiatan masjid dan mushala.


                                                    Tangerang, 21 Juni 2012
 

 

 

 

 

 

 

No comments:

Post a Comment